Selasa, 17 Mei 2016

Lalu Husnul Yaqien Juniansyah







BUKIT NANGGI SEMBALUN

Bukit Nanggi ini berada di kawasan bagian timur lingkungan Geopark Nasional Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Merupakan Bukit tertinggi yang ada di Sembalun dengan ketinggian 2.300 mdpl. Mendaki bukit ini berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 4 jam pendakian. Tidak Jauh berbeda dengan bukit lainnya, Nanggi menyuguhkan pemandangan yang indah. Dari punggung bukit ini dapat disaksikan indahnya Gunung Rinjani dan view Sembalun menjadi objek perhatian yang mampu menyegarkan hati dan pikiran. Bukan itu saja, bahkan dari atas bukit ini pengunjung bisa menyaksikan juga nun di kejauhan sana Gunung Tambora nampak anggun sebagai ikon pulau Sumbawa, juga terlihat desa-desa yang ada dikawasan Kecamatan Sambelia, Pringgabaya, Suela dan sekitarnya.

Rute perjalanan menuju Bukit Nanggi dan bukit-bukit lainnya yang ada di Desa Sembalun dari Kota Mataram ditempuh melalui jalur Bertais – Masbagik – Aikmel – Suela – Sembalun dengan kendaraaan roda empat sekitar 1,5 sampai 2 jam. Sesampai di Sembalun lanjutkan ke Sembalun Bumbung setelah itu perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki. Walaupn sudah banyak pengunjung lokal dan mancanegara yang mendatangi bukti ini, namun akses jalan menuju kesana tidak seindah pemandangan yang akan diperoleh dari puncak bukit, alias jalannya masih relatif sulit. Apalagi bagi pendaki pemula, maka pendakian bisa jadi lebih lama daripada pendaki yang sudah terbiasa. Lebih-lebih pada musim hujan, banyak ruas-ruas jalan yang licin, oleh karena itu menuju bukit ini pada musim panas akan terasa lebih nyaman.




Mendaki selama 4 jam baru bisa dilakukan bila jalan yang dilalui mulus dan ada orang sebagai penunjuk jalan yang biasa melaluinya. Jika tidak, maka bisa memakan waktu sampai 6 jam lebih, apalagi jika sering beristirahat semabri menikmati berbagai keindahan di sepanjang jalan, seperti hamparan hutan, padang savana, dan juga ada Air Terjun Banjer. Berbeda dengan mendaki bukit-bukit rendah, maka pendakian ke Bukit Nanggi membutuhkan stamina ekstra. Itulah sebabnya sehingga pendaki bukit ini tidak sebanyak pendaki Bukit Pergasingan, Bukit Selong atau Bukit Bao.
Namun ketika sudah sampai di puncak bukit ini, rasa lelah dan gerah selama 4-5 jam perjalanan mulai sirna. Suguhan pemandangan indah dapat membuyarkan segala rasa letih dan pengunjung menjadi lupa bagaimana sulitnya ketika mendaki. Sebab ketika melayangkan pandangan ke sebelah utara barat, sungguh sebuah panorama menakjubkan terlihat dari sana. Semburat warna matahari yang akan meninggalkan langit biru untuk bersembunyi dalam peraduannya memantulkan rasa kagum pada setiap pengunjung yang melihatnya.




Begitulah suasana pada sore hari ketika temaram cahaya matahari secara perlahan-lahan di telan oleh keperkasaan Gunung Rinjani, kesempurnaan keindahan sunset yang sulit dicari bandingannya di tempat lain. Tetapi bagi yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin bersiap-siaplah untuk tidak merasa nyaman, karena Desa Sembalun dikenal sebagai tempat yang cukup dingin. Namun di depan penghangat badan, cuaca malam di puncak Bukit Nanggi akan semakin bersahabat dan dapat dinikmati dengan damai. Ini pun tentu kalau pengunjung bermaksud menyempatkan diri menginap disana.

Ketika pagi-pagi buta, bersiaplah untuk menikmati segala keindahan yang dijanjikan oleh Bukit Nanggi. Pengunjung tentu tidak akan lupa menyaksikan saat-saat matahari memulai tugasnya menyinari dunia. Sebuah sunrise yang sangat mengagumkan. Secara perlahan matahari muncul dari balik gunung-gunung yang ada di Pulau Sumbawa, untuk selanjutnya menyinari lautan yang membentang. Satu persatu pandangan menyapu ke sekeliling, menyaksikan view desa-desa tetangga Kecamatan Sembalun, sebelah timur, selatan dan barat. Mulai dari ujung timur Kecamatan Sambelia nampak berjejer perkampungan-perkampungan penduduk. Demikian pula menyambung Kecamatan Pringgabaya, Suela dan Wanasaba.



Dari puncak Bukit Nanggi juga dapat disaksikan keindahan Gunung Rinjani yang nampak berbeda, karena tinggi Gunung Rinjani tidak seperti ketika dilihat dari kaki bukit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar